Search This Blog

Monday, April 11, 2011

AL- INSAAN.... ayat lapan ~ ayat sepuluh..

Indahnya ayat-ayat suci al-Quran, Indahnya Kalam Tuhan.... Terjemahannya memberi kekuatan dalam diri yang masih jahil ini.... Ya Allah Ya Tuhanku...  Terimalah amal ibadatku...Ampunilah segala dosaku.. Ampunilah segala dosa suamiku... Ampunilah segala dosa anak-anakku.. Jadikanlah anak-anakku, anak-anak yang solehah... Ampunilah segala dosa kedua-dua ibu bapaku.. Ampunilah segala dosa kedua-dua ibu bapa mertuaku, Ampunilah segala dosa adik-adikku, Ampunilah segala dosa ipar-duaiku, sedara-maraku, Ampunilah segala dosa guru-guruku, sahabat-sahabatku... kaum muslimin dan muslimat sekelian.... Aminnnnn Ya Rabbal A'lamin. 

Terjemahan Ayat Suci Al-Quran - Surah Al-Insaan, ayat 8-10
  • "... mereka juga memberi makan benda-benda makanan yang dihajatinya dan disukainya kepada orang miskin dan anak yatim serta orang tawanan sambil berkata dengan lidah atau dengan hati, "Sesungguhnya kami memberi makan kepada kamu kerana Allah semata-mata. Kami tidak berkehendakkan sebarang balasan daripada kamu walaupun ucapan terima kasih"
  • Kami sebenarnya takut akan Tuhan kami - takut ia kenakan kami azab pada hari kiamat ~ hari yang padanya muka orang-orang yang bersalah masam berkerut-kerut.
  • Dengan sebab mereka menjaga diri daripada kesalahan maka Allah selamatkan mereka daripada kesengsaraan hari yang demikian keadaannya, serta memberikan kepada mereka keindahan yang berseri-seri di muka dan perasaan riang gembira di hati.
Ya.. Allah berikan kekuatan dalam diriku menempuh segala dugaan dan cabaran yang Kau takdirkan untukku ini... Ayat-ayat suciMu memberi kekuatan kepadaku dalam menelusuri hidupku yang berduri ini. Seakan pasrahku menjalaninya.. kuserahkan padaMu Ya Allah....

Aku masih bertahan di sini .... biarpun patah hati... Oh Tuhan...
Apakah sebenarnya takdirmu untukku??? Apakah sebenarnya hikmah semua ini??? Kulalui lorong kehidupan ini dalam sepi sekeping hati yang alami derita yang panjang...

Pada hari ini, buat sekian kalinya, hatiku terusik kembali.... Terimbau kenangan lalu yang meruntun kalbu.. Hujan renyai-renyai pada malam ini membasahi bumi seakan mengerti derita perasaanku ini. ... yang kutanggung, sendu yang kuhitung bercampur baur menjadi lukisan yang sukar difahami....

Hatiku menangis lagi... Meraung !! minta simpati... Batinku tersiksa... Oh Tuhan, aku sudah tidak sanggup lagi meredah lara ini... Aku sudah tidak berdaya.... Aku letihhhh... Jangan ditanya soal kecewa, kerana hatiku sudah lama menderita... Parutnya jelas ketara lagi nyata.

Seharusnya aku pergi jauh dari hidupmu... saat kau menolakku... Seharusnya aku tidak di sini lagi. Menanti layanan mesra.. tawa bahagia bersama menjaga hati seia sekata... takkan mungkin terjadi. Aku jauh hati... terasa dengan sikapmu yang sentiasa sinis padaku...

Tahukah kamu.. perkataanmu melukai dinding hatiku ??? Berteman itu indah dan hatiku mula tidak setuju !! Yang ku ingin bukan hanya menatapmu.. mendengar ceritamu atau berkhidmat untukmu TAPI... Yang kuingin menangis bersamamu... dibahumu, ketawa denganmu bergurau mesra... berbagi hati selamanya....

Berikan aku kejelasannnnn ... Apa ertinya semua ini ??? Andai gembira hadir di sisiku, kau rampas dengan pendirian sadis yang menikam kalbu. Pabila jiwaku mula ceria, kau biar duka menyunting tawa..Tika senyum mula terukir, kau toreh sembilu hingga ku lumpuh... Tatkala harapan mula menggunung, kau ratakan ungkitan silam hinggaku murung... Ketika pelangi melimpahkan warna, kau hitamkan semua dengan derita.... TATKALA egomu menyelubungi dirimu ... akhirnya kau sunyi dan sepi.

Hidupku yang sentiasa dirundung duka... Hatiku mati keranamu... Rasaku juga turut terkubur bersama cinta yang kalah. Hangatnya bahasamu membakar dadaku... Dalam senyum sakitku.. tak mungkin mampuku bertahan.... Hanya pada Tuhan tempat ku mengadu...

Tuhanku yang memiliki hatimu... Ku mohon sekudusnya dari sudut hati kecilku... Hanya satu pintaku oh Tuhanku kurniakan keizinanMu agar meniupkan keinginan di hatimu agar meloloskan saki-baki cintamu buatku, anak-anakmu dan seluruh keluarga kita. Sayangilah dan cintailah diriku seadanya bersama secangkir keikhlasan yang disemai dengan setulus pengorbanan dan bertemankan sesuci kejujurannnn...

Terdiam aku mengharapkan simpatimu... Berharap masih punya kesempatan untuk bahagia...
Semakin kuinginkan... semakin harus kumelupakan keinginanku untuk bahagia... Sanggupkah aku menunggu??? Muhasabah diri sendiri wahai diri... yang akan menutup mata sebentar lagi... Dan tiada bangkit untuk kesekian kali.... Walau hidup tak ubah seperti daun-daun kering yang ditiup angin... Namun aku harus REDA kerana ALLAH...

Nukilan Jiwa Buat Suami Tercinta ~  MAT ZAINI BIN ABDULLAH. (721028035521)
  


1 comment: